“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. ” [Al Hujuraat 6]
Demikianlah firman Allah agar kita mewaspadari berita dari orang-orang yang fasik.
Asbabun Nuzul ayat di atas adalah saat Walid bin Uqbah diutus Nabi untuk mengambil zakat dari kaum Harits namun tidak berangkat karena khawatir dibunuh oleh Harits. Akhirnya dia membuat laporan palsu bahwa Harits dan kaumnya ingin membunuhnya.
Untungnya Nabi tidak mempercayai berita itu begitu saja. Dikirim utusan yang lain dan ternyata Harits tidak ingin membunuh Walid. Bahkan menunggu Walid agar bisa membayar zakat. Jika orang tidak cek dan ricek berita tersebut, tentu akan timbul perang bukan? Hadits lengkapnya ada di bawah.
Malcolm X, tokoh Islam Amerika Serikat yang berubah nama jadi Malik Al Shabazz juga menyatakan “If you’re not careful, the newspapers will have you hating the people who are being oppressed, and loving the people who are doing the oppressing.”
Artinya “Jika engkau tidak hati-hati, koran-koran akan membuat engkau membenci orang yang sedang ditindas, dan mencintai orang-orang yang sedang menindas.”
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2011/10/04/mewaspadai-berita-di-media-massa/
Meski anda melihat videonya misalnya si B sedang memukuli si A, belum tentu anda bisa mengambil kesimpulan si B itu zalim karena memukuli si A. Bisa jadi dari menit 1, 2, hingga 3 si A memukuli si B berkali-kali, namun adegan tersebut tidak ditampilkan. Dipotong. Baru saat si B membalas memukul si A di menit ke 4, video tersebut ditayangkan berulang-ulang di media massa sehingga timbul kesan si B itu amat jahat karena memukuli si A.
Media Massa bisa membuat seorang tokoh atau kelompok yang sebenarnya baik jadi jahat seperti setan. Orang2 awam percaya karena mereka tak pernah bertemu / bicara langsung dengan tokoh / kelompok yang diberitakan seperti setan tsb.
Sebaliknya seorang yang jahat bisa digambarkan oleh Media Massa baik bagaikan malaikat. Jadi harus hati2.
Jika kita nonton MetroTV, baca Kompas dan Tempo, kita disajikan berita bahwa Jokowi itu baik dan Prabowo itu jahat.
Jika nonton RCTI, TVOne, dan Global TV bisa jadi Jokowi yang jahat dan Prabowo itu yang baik.
Jadi Media Massa itu memberitakan obyek berita sesuai dengan kemauan pemilik beritanya. Jika pemilik beritanya cs pada tokoh A, ya pemberitaannya pun akan pro tokoh A.
Tinggal kita2 saja yang pintar2 memfilter berita. Jangan telan berita begitu saja. Cernalah dengan otakmu.
Referensi
Filed under: Dakwah |
[…] film yusuf -shiddiq, Dari sekian banyak media massa, televisi atau film adalah salah satu media massa yang banyak digandrungi masyarakat, karena menyuguhkan gambar dan suara. Tetum […]