Nama Allah, Al Badii’ Seakar dengan “BID’AH”?

Al Badii

Al Badii’ (Maha Pencipta) adalah satu nama Allah. Ada di Al Baqarah 117:

“Allah Pencipta langit dan bumi..” [Al Baqarah 117]

Apakah Al Badii’ ini akar katanya sama dgn “BID’AH?”

Coba kita tanyakan pada pakar bahasa Arab seperti Ustad Ahmad Zarkasih, Ustad Abdi Kurnia Djohan, Ustad Syaroni As-Samfuriy, dan Ustad Alawi Nurul Alam. Apa benar begitu?

Bid’ah itu seakar dgn kata Al Badii’ (Maha Pencipta) dan Bada’a (mencipta). Artinya Allah itu juga pembuat Bid’ah. Jadi kalau bilang semua bid’ah sesat atau semua Ahlul Bid’ah (pembuat bid’ah) sesat, dia menghina Allah. Kalau SEMUA pelaku Bid’ah adalah sesat, berarti Allah sesat dong? Na’udzu billah min dzalik! Subhanallah. Maha Suci Allah dari yg seperti itu.

Baca lebih lanjut

Iklan

Sunnah-sunnah Nabi di dalam Bid’ah Hasanah

Selain ada hadits Kullu Bid’ah Dlolalah, ada juga hadits yang menyatakan Khalifah Umar mengatakan “NI’MAL BID’AH HADZIHI” di depan para sahabat Nabi lainnya. Sebaik-baik Bid’ah adalah ini! Kata Khalifah Umar yang merupakan seorang sahabat yang disebut Nabi masuk surga. Dan Umar ini adalah pemimpin ummat Islam. Orang yang cerdas. Faqih. Jadi Bid’ah Hasanah itu ada.

Bid’ah itu sesat jika terjadi pada ibadah mahdloh yang sudah ditentukan rukun, waktu segala macam seperti sholat misalnya. Jika kita tambah sholat jadi 6 waktu atau sholat Isya jadi 5 roka’at, itu baru bid’ah. Tapi untuk ibadah ghoiro mahdloh seperti zikir, doa, dsb itu bebas. Kita boleh zikir sambil duduk, berdiri, atau berbaring. Begitu juga doa. Doa pun bebas pakai bahasa apa saja. Isinya juga terserah kita. Yang penting sesuai syariah Islam misalnya tidak mendoakan untuk kejelekan seseorang kecuali jika kita dizalimi.

Baca lebih lanjut

Bid’ah Hasanah itu Ada!

6 Tahap Ajaran Wahabiأَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan (bid’ah) dan setiap bid’ah adalah sesat.” (HR. Muslim no. 867)

Salafi Wahabi menterjemahkan hadits di atas secara kaku. Menurut mereka semua bid’ah itu pasti sesat dan semua yang sesat masuk neraka.

Padahal baik sahabat mau pun ulama Salaf seperti Imam Syafi’ie menyatakan ada Bid’ah Hasanah. Bid’ah yang baik. 

Contohnya saat mengumpulkan orang2 untuk sholat Tarawih berjama’ah di masjid, dengan lantang Khalifah Umar bin Khoththob ra berkata: Inilah sebaik-baik bid’ah. Begitu pula saat membukukan Al Qur’an, Khalifah Abu Bakar ra bersama Umar bin Khoththob ra sepakat itu adalah bid’ah yang baik. Jadi keliru sekali jika Salafi Wahabi menganggap semua bid’ah itu buruk dan masuk neraka. Berarti pemahaman mereka tidak sesuai dengan pemahaman para sahabat dan ulama Salaf yang asli.

Baca lebih lanjut

Nabi Juga Peringati Hari Asyura

Selamat Tahun Baru 1 Muharram
Ada yang mengganjal dari Khutbah seorang Khotib Wahabi di Masjid An Nur Blok M seminggu lalu.
Usai menyinggung Fatwa MUI 1984 tentang Syi’ah Sesat dan Menyesatkan (sebetulnya itu Rekomendasi – beda dgn Fatwa – dan tak ada kata “SESAT MENYESATKAN di situ, kebetulan sempat copas dari website mui.or.id: http://media-islam.or.id/2012/01/11/rekomendasi-mui-tentang-syiah) dan kisah Khalifah Ali ra yg membakar penganut Syi’ah, Khotib menyinggung bahwa yang merayakan Hari Asyura (10 Muharram) dan Lebaran Anak Yatim itu adalah SYI’AH. Artinya yg melakukan itu Sesat dan Menyesatkan.

Baca lebih lanjut

Jangan Takut Tahlil / Zikir

Amien Rais Tahlilan

Amien Rais:
“Kalau tidak mau Tahlilan ya keluar saja dari Muhammadiyyah dan Aisyiyah.'”

“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” [QS Al Ahzab 33:41]

“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu…” [Al Baqarah 200]

Baca lebih lanjut

Makin Banyak Laknat, Makin Sedikit Zikir yang Diucapkan

Semakin banyak mulut anda berkata Bid’ah, Syirik, Kafir, dsb, semakin sedikit pula mulut anda mengucapkan Zikir kepada Allah…

Padahal Allah memerintahkan kita memperbanyak Zikir. Bukan Laknat:

“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” [QS Al Ahzab 33:41]

Baca lebih lanjut

Mengatakan Semua Bid’ah itu Sesat Sama dengan Menghina Allah!

Menghina bahwa semua Bid’ah itu Sesat dan Masuk Neraka, itu sama dengan menghina Allah.
Sebab Al Badii’ البديع (Maha Pencipta) adalah satu nama Allah dari Asma’ul Husna.

Jadi tidak semua Bid’ah itu sesat. Menurut paham Ahlus Sunnah wal Jama’ah, bid’ah itu ada bid’ah hasanah dan bid’ah dholalah.
Bid’ah yang sesat itu adalah menambah/merubah ibadah yg sudah qoth’i misalnya sholat wajib jadi 6 waktu.
Ada pun hal2 lain seperti untuk ketertiban dan kesempurnaan ibadah misalnya sebelum sholat Jum’at Imam mengingatkan jema’ah agar mematikan HP, itu bukan bid’ah sesat yg masuk neraka.

Baca lebih lanjut

JAWABAN AHLUSSUNNAH TERHADAP BEBERAPA SYUBHAT KAUM WAHABI ANTI MAULID

JAWABAN AHLUSSUNNAH TERHADAP BEBERAPA SYUBHAT KAUM WAHABI ANTI MAULID

Wahabi: “Anda hanya menganalogikan perayaan Maulid dengan puasa Asyura’, yang terdapat dalam hadits. Mengapa Anda tidak menganalogikan Maulid dengan dalil dalam al-Qur’an?”

Sunni: “Di dalam al-Qur’an juga terdapat ayat yang dapat dijadikan dasar Maulid Nabi SAW. Allah SWT berfirman:

قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا أَنْزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِأَوَّلِنَا وَآخِرِنَا وَآيَةً مِنْكَ وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“ Isa putera Maryam berdoa: “Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami Yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezkilah Kami, dan Engkaulah pemberi rezki yang paling Utama”. (QS. al-Maidah : 114).
Baca lebih lanjut

Adakah Bid’ah Hasanah?

Bidah Hasanah

KHALIFAH UMAR BIN AL-KHATTHAB RADHIYALLAAHU ‘ANHU MENAMPAR WAHABI ANTI BID’AH HASANAH

Gambar di atas adalah scan dari hadits al-Bukhari, dan Syarh-nya Fathul Bari, karya al-Hafizh Ibnu Hajar al-Syafi’i al-Asy’ari, yang menegaskan bahwa Khalifah Umar mengakui bid’ah hasanah. Berikut kisah dialog kami dengan Wahabi:

Wahabi: “Bid’ah hasanah tidak ada.”

Baca lebih lanjut

Kalau Bid’ah Dikerjakan, Sunnah Ditinggalkan?

Wahabi bilang dgn Bid’ah Hasanah yang dikerjakan Aswaja, maka Sunnah malah tidak dikerjakan. Islam akan mati.
Betulkah itu?
Sepintas benar, tapi kalau dikaji ternyata keliru.
Tahlilan Bid’ah katanya. Mengerjakan Tahlilan, berarti meninggalkan Sunnah.
Padahal yg dilakukan orang saat tahlilan adalah:
Baca lebih lanjut

%d blogger menyukai ini: