Pengajian bersama Prof KH Ali Yafie, KH Moehammad Zain, KH Dr Mohamad Hidayat MBA serta Ustad Alpian S.Ag.
Membahas surat As Sajdah ayat 1-6 tanggal 27 September 2014.
Di antaranya kebesaran Allah seperti Aziz (berkuasanya) Allah itu beda dengan makhluknya, begitu ceramah Buya Ali Yafie.
Gubernur itu bukan Aziz karena masih bisa ditangkap orang lain seperti Gubernur Riau oleh KPK.
Presiden pun bukan Aziz (Maha Penguasa) karena masih bisa dilengserkan sebagaimana di Mesir atau Soeharto. Atau masa jabatannya memang habis.
Namun Aziz nya Allah itu Maha Kekal. Abadi. Tidak akan pernah Allah dilengserkan sebagai Tuhan / Maha Penguasa oleh siapa pun.
Dan kebesaran Allah juga disitir oleh KH Dr Mohamad Hidayat yang di kesempatan itu menanyakan ke saya berapa besar matahari dibanding bumi. Kebetulan saya yang pernah memberi beliau tulisan tentang itu malah lupa tepatnya, saya jawab 1 juta x lebih.
KH Hidayat menjelaskan bahwa 1,2 juta bumi bisa masuk ke dalam matahari saking besarnya. Dan ternyata matahari bersama bumi ini cuma titik kecil dari galaksi yang berisikan milyaran bintang. Dan ribuan galaksi ini berkumpul dalam satu kluster. Dan ternyata di jagad raya ada ribuan kluster yang membentuk super kluster, dst. Ini baru langit pertama. Belum langit ke 2, ke 3, dsb.
Tentang besarnya bumi dan langit bisa dibaca di sini:
http://mediaislamraya.blogspot.com/2010/03/seberapa-besarkah-bumi-kita-allah-maha.html
Jadi manusia yang tingginya kurang dari 3 meter ini amat kecil dibanding dengan langit dan bumi ciptaan Allah. Apalagi dibanding Allah.
Inilah makna surat As Sajadah agar manusia sujud untuk mengakui kebesaran Allah.
Surat As Sajdah
1. Alif Laam Miim
2. Turunnya Al-Quran yang tidak ada keraguan di dalamnya, (adalah) dari Tuhan semesta alam.
3. Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan: “Dia Muhammad mengada-adakannya.” Sebenarnya Al-Quran itu adalah kebenaran dari Rabbmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu; mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk.
4. Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari padaNya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?
5. Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu
6. Yang demikian itu ialah Tuhan Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
Nabi Muhammad adalah Nabi yang Ummi (tidak bisa membaca) jadi Al Qur’an benar2 firman Allah. Buta hurufnya Nabi dijelaskan di surat Al ‘Alaq di mana saat di suruh Malaikat membaca, Nabi berkata: “Aku tak bisa membaca”.
Kemudian di surat As Sajdah ayat 5 dinyatakan bahwa kadar 1 hari menurut ukuran kita adalah 1.000 tahun. Sementara di surat Al Ma’aarij ayat 4 disebut 1 hari kadanya 50.000 tahun. Adakah bertentangan? Tidak!
Contohnya di Planet Merkurius, 1 hari sama dengan 58 hari bumi, sementara di planet Venus 1 hari sama dengan 243 hari bumi. Adakah itu artinya tidak konsisten / salah? Semua benar. Ini karena lama hari di tiap planet itu berbeda2. Allah justru ingin memberitahu kepada kita bahwa lama hari itu di setiap tempat berbeda-beda.
Filed under: Dakwah |
Tinggalkan Balasan