Berita Tahun 2014 Disebarkan Seolah2 NU Dukung Ahok di Pilgub DKI 2017
Ini adalah berita tahun 2014 yang disalah-gunakan seolah2 NU mendukung Ahok di Pilgub DKI tahun 2017. Berita ini tiba2 disebar lagi di tahun 2016 ini. Sebagaimana kita ketahui, tahun 2014 Jokowi selaku Gubernur DKI Jakarta diangkat jadi presiden. Otomatis Ahok menurut konstitusi, diangkat jadi Gubernur Jakarta menggantikan Jokowi. Jadi dalam rangka mengikuti aturan main itulah NU via KH Said Aqil Siradj mendukung Ahok sbg Gubernur. Bukan untuk Pilkada DKI tahun 2017. Bukan.
Toh memang semua tokoh Islam dan anggota DPRD juga tidak bisa mencegah Ahok jadi Gubernur sebab aturan mainnya memang begitu. Meski Habib Rizieq dgn FPI demo besar2an hingga ada anggotanya yang luka2 dipukuli polisi, toh Ahok tetap jadi Gubernur.
Ahok cuma bisa diturunkan dgn 3 cara saat itu:
- Demo massal raksasa dgn 2 juta pendemo selama minimal 2 minggu sehingga Jakarta lumpuh. Nah ini kan jumlah demonstran hanya sekitar puluhan ribu dan waktunya tak terlalu lama.
- DPRD sepakat melengserkan Ahok. Namun
Nah di tahun 2017 ini beda. Akan ada beberapa calon Gubernur yang maju dalam Pilkada. Rakyat bebas memilih apakah Ahok yg jadi Gubernur atau yang lain. Bisa jadi ada calon lain yang lebih baik daripada Ahok. Nah jika cagub2 yang ada sudah jelas dan KH Said Aqil ditanya lagi siapa yang didukung NU, belum tentu jawabannya itu Ahok
5 hari setelah berita “dukungan” itu, KH Said Aqil Siradj justru menegur Ahok yang mau membubarkan FPI sebagai tidak berhak. KH Said Aqil Siradj juga menyuruh Ahok agar tahu diri dan tidak kasar.
Nah kalau sudah ngomong begitu, kira2 di tahun 2017 KH Said Aqil Siradj akan dukung Ahok tidak? Apalagi Ahok kemudian ngomong “Tai” di Kompas TV dan berbagai kata kasar lainnya. KH Said menetapkan selama adil. Nah saat mau membubarkan FPI, Ahok adil tidak? Dgn menyebut agar Ahok tahu diri, kita sudah paham KH Said tanggal 11 November 2014 saja sudah kurang suka dgn Ahok.
https://m.tempo.co/read/news/2014/11/07/231620244/nu-dukung-ahok-jadi-gubernur-dki
NU Dukung Ahok Jadi Gubernur DKI
JUM’AT, 07 NOVEMBER 2014 | 09:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mendukung Basuki Tjahaja Purnama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. “Selama beliau adil dan berpihak kepada rakyat, itulah gubernur kita semua,” kata Said saat ditemui di Masjid An-Nadhlah Rahmah Nusantara, Ciracas, Jakarta Timur, pada Kamis malam, 6 November 2014.
http://news.okezone.com/read/2014/11/11/338/1063708/pbnu-ahok-tak-berhak-usul-pembubaran-fpi
Selasa, 11 November 2014 – 06:03 wib
PBNU: Ahok Tak Berhak Usul Pembubaran FPI
“Itu hak Kepolisian, kalau secara Undang-Undang polisi dong. Ahok sendiri nggak berhak mengusulkan,” ujar Said kepada Okezone di Jakarta, Selasa (11/11/2014).
Agar bisa diterima oleh sebagian warga Jakarta, Ahok harus mengubah prilaku dan tutur kata, yang diketahui terkenal dengan sikap arogannya tersebut.
“Ya harus bisa tahu diri lah. Dia sebagai pemimpin DKI yang mayoritas Islam, mayoritas habib dan alim ulama,” tegasnya.
“Pak Ahok juga nantang kasar juga ke FPI,” tuturnya.
Ketua PBNU: Ahok Harus Tahu Diri Berada di DKI yang Mayoritas Muslim
Rabu, 12/11/2014 13:08:03 | Dibaca : 6724046
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraij
Jakarta (SI Online) – Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak berhak membubarkan organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI). Demikian ditegaskan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraij.
“Itu hak Kepolisian, kalau secara Undang-Undang polisi dong. Ahok sendiri nggak berhak mengusulkan,” ujar Said seperti dikutip Okezone, Selasa (11/11/2014).
Ia menilai, Ahok yang kerap bicara kasar itu harus tahu diri jika mau diterima oleh sebagian warga Jakarta.
“Ya harus bisa tahu diri lah. Dia sebagai pemimpin DKI yang mayoritas Islam, mayoritas habib dan alim ulama,” tegasnya.
Filed under: Islam |
Tinggalkan Balasan