Kalau mau tahu soal Syi’ah, ada 3 sumber:
1. Dari kelompok Wahabi kita kan tahu Syi’ah itu makan tai imamnya, doyan mut’ah, berzina dgn binatang, Tuhannya Ali, suka menghina sahabat Nabi, dsb. Cuma benarkah itu? “Informasi” atau lebih tepat Fitnah / Sampah dari Wahabi ini banyak saya temukan di Facebook saya. Jadi cukup kenyang. Tanpa dicari, Fitnah Najd ini nyamperin sendiri… 🙂
2. Fas’alu Ahli Zikri. Tanya Ulama (An Nahl 43). Ini firman Allah. Referensi paling lengkap ya Risalah Amman (www.ammanmessage.com). Ah itu kan cuma website!
Bukan sembarang website. Itu adalah website Resmi Risalah Amman. Ijma ‘Ulama tentang 8 mazhab Islam di antaranya 4 mazhab Sunni, Ja’fari dan Zaidi sebagai bagian dari mazhab Islam yang sah dan dilarang saling mengkafirkan. Ijma Ulama itu 1 dari 4 sumber Hukum Islam. Di situ ada 552 ulama dari 84 negara. Bukan sembarang ulama. Tapi ulama besar dunia seperti Syekh Al Azhar Tontowi, Ali Jum’ah, Ahmd Thayib, Syekh Al Buthi, Yusuf Qaradhawi, KH Hasyim Muzadi, KH Din Syamsuddin, Tuti Alawiyah, Habib Umar bin Hafidz, Habib Ali Al Jifry dsb. Jadi bukan sembarang ulama. Fatwa2 sebagian ulama tentang ini juga ada di website itu.
Kalau tidak percaya, temui langsung 552 ulama tsb (yang masih hidup) soal Syi’ah. Ini lebih afdhol.
3. Tabayyun langsung ke kaum yang dituduh, dalam hal ini Syi’ah. Bener tidak begitu? Syi’ah pun ada banyak macamnya. Menurut Habib Rizieq ada Ghulat (kafir), Rafidhoh (sesat), dan Mu’tadil (lurus). Bahkan Ghulat yang kafir pun banyak macamnya. Seorang Syi’i memberi tahu ada 10 lebih di antaranya Saba’iyah yang mentuhankan Ali, Qaramithah yang sempat menyerbu Mekkah, Ismailiyah yang tidak sholat katanya, dsb. Nah kalau kebetulan anda tanya Syi’ah Ghulat yang kafir, kesimpulan anda Syi’ah itu kafir.
Sebaliknya jika tanya Syi’ah yang Mu’tadil, di antaranya Habib Hasan Dalil dari ABI, ini lebih representatif.
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. ” [Al Hujuraat 6]
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2013/08/11/cara-mendapatkan-berita-yang-benar/
Tabayyun itu penting agar kita tidak menzalimi satu kaum karena kejahilan kita. Tabayyun itu perintah Allah.
Itu saja.
Pandangan ulama non Syi’ah pun thd Syi’ah macam2.
95% ulama Salafi Wahabi menganggap semua Syi’ah itu kafir atau sesat
NU Garis Lurus menganggap semua Syi’ah sesat
90% ulama Aswaja mengakui masih ada Syi’ah yang lurus. Misalnya penanda-tangan Risalah Amman di atas, Habib Rizieq, KH Said Aqil Siradj, KH Quraish Shihab, dsb.
Kira2 begitu.
Gunakan juga akal. Sebab tidak ada agama bagi orang yang tidak berakal. Coba belajar ilmu Mantiq / Logika.
“Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran” [Ar Ra’d 19]
Sebagai contoh ada 1000 pemerkosa dari Indonesia. Kita bisa bilang pemerkosa itu orang Indonesia. Tapi tidak bisa kita balik: Orang Indonesia itu pemerkosa. Ini salah besar. Generalisir atau gebyah uyah namanya.
Saya kasih 1 contoh lagi biar paham. Ada 1000 pembunuh dari Indonesia. Kita bisa bilang pembunuh itu orang Indonesia. Tapi akan salah besar kalau kita bilang Orang Indonesia itu pembunuh. Paham?
Nah Salafi Wahabi tidak paham itu. Biar pun gelarnya Profesor Doktor, saat berhadapan dengan isyu Syi’ah, akal dan ilmunya tidak berfungsi. Tidak beda dengan tukang becak atau anak TK.
Karena ada Syi’ah yang Rafidhoh, menghina sahabat Nabi, menurut kebanyakan Wahabi Syi’ah itu adalah Rafidhoh. Semua Syi’ah pasti menghina sahabat. Begitu pendapat mereka. Ini karena syekh2 mereka menanamkan kebencian dan ‘ashobiyyah (fanatik golongan) yang berlebihan sehingga tidak adil dan zalim thd kaum yang mereka benci.
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Al Maa-idah:8]
Padahal jika mau tabayyun akan tahu tidak semua Syi’ah begitu:
Tidak semua Syiah itu menghina istri dan sahabat Nabi. Jangan sama ratakan:
Ahmadinejad: Siapa Menghina Sahabat Rasulullah Sekutu Musuh Islam
Presiden Ahmadinejad menandaskan, “Dari tribun ini saya tegaskan bahwa barang siapa di mana pun ia berada menghina sahabat Rasulullah saw, maka ia bukanlah seorang muslim dan tidak bergerak di atas jalan Islam. Ia tidak lebih hanyalah kaki tangan dan alat mainan musuh-musuh asing.”
http://www.ipabionline.com/2013/02/ahmadinejad-siapa-menghina-sahabat.html#ixzz2PpyAj3AN
Khamenei: Haram Menghina Istri Nabi dan Simbol Ahlusunah
http://syiahali.wordpress.com/2011/09/07/fatwa-para-ulama-larangan-mencaci-para-sahabat/
Fatwa Para Ulama Syi’ah Larangan Mencaci Para Sahabat
http://www.shia-explained.com/my/archives/2364
Kesalahan utama kelompok yang memvonis semua Syi’ah itu sesat/kafir adalah karena acuan mereka itu cuma membaca kitab2 Syi’ah tanpa tahu status haditsnya shahih apa dhoif/mawdlu? Jangankan Kitab Syi’ah Al Kafi yang 58% haditsnya adalah dhoif/mawdlu, Shahih Muslim yang 100% Shahih saja ternyata tidak semua haditsnya bisa diterima atau diamalkan. Contoh hadits Jariyah yang menyatakan Allah ada di langit ditolak oleh jumhur ulama Sunni seperti Buya Yahya yang menyatakan Allah tidak memerlukan tempat. Allah tidak bertempat. Atau hadits ‘Aisyah tentang istri Hudzaifah yang menyusui Salim remaja yang sudah balligh agar jadi muhrim di Shahih Muslim itu tidak bisa diamalkan mengingat menyentuh tangan saja haram sehingga banyak Muslim yang salaman tidak bersentuhan tangan dengan lawan jenisnya:
http://www.rumahfiqih.com/x.php?id=1354466572&=benarkah-aisyah-bolehkan-laki-laki-dewasa-menyusu-pada-wanita-biar-jadi-mahram.htm
Jadi tidak bisa memvonis sesat/kafir cuma dengan menukil kitab tanpa tahu status hadits tsb shahih atau dhoif. Menurut Kulayni penulis Al Kafi, saya cuma mengumpulkan hadits, jika sesuai Al Qur’an, ambilah. Jika berlawanan, tolaklah. Dengan jumlah hadits 16 ribuan, maka jumlah hadits yang shahih sekitar 7 ribuan saja.
Filed under: Syi'ah |
Tinggalkan Balasan