Adab Menghormati Manusia dan Ulama

Ustad Ruslan Mawardi

Malam Selasa kemarin, KH Drs Ruslan Mawardi berceramah. Jika ada orang membawa Al Qur’an, maka orang sebaiknya berdiri. Itu namanya Mustahab, kata beliau. Begitu pula jika ulama datang, yang lain berdiri untuk menghormati. Jangan cuma duduk-duduk saja. Ini adab. Ada di Kitab Ta’lim Muta’allim. Ada orang yang rajin ngaji, tapi ada ulama datang, diam saja, katanya.

Saat ada jenazah lewat, Nabi berdiri. Abu Bakar memberitahu Nabi: “Tapi mayit itu Yahudi”
Nabi menjawab: “Bukankah dia manusia?”.

Jadi Nabi bukan menghormati aqidahnya. Tapi menghormatinya sebagai manusia.

Jadi hendaknya kita menghormati manusia, apa pun agama dan alirannya selama mereka tidak mengganggu kita.

Jabir bin Abdullah r.a. berkata, “Suatu jenazah melewati kami, lalu Nabi berdiri karenanya, dan kami pun berdiri. Kami bertanya, ‘Wahai Rasulullah, jenazah itu adalah jenazah orang Yahudi.’ Beliau bersabda, ‘Jika kamu melihat jenazah, maka berdirilah!’ [HR Bukhari]

Abdur Rahman bin Abu Laila berkata, “Ketika Sahal bin Hunaif dan Qais bin Sa’ad sedang duduk-duduk di Qadisiyah, tiba-tiba lewat di hadapan mereka suatu jenazah. Lalu keduanya berdiri. Setelah itu dikatakan orang kepada mereka bahwa jenazah itu adalah jenazah dzimmi (bukan orang Islam). Mereka menjawab, ‘Sesungguhnya (dalam satu riwayat: Abdur Rahman berkata, ‘Aku bersama Qais dan Sahl r.a., lalu keduanya berkata, ‘Kami bersama Nabi) pernah pula lewat sebuah jenazah di hadapan Nabi, lantas beliau berdiri. Sesudah itu di katakan orang kepada beliau bahwa jenazah itu adalah orang Yahudi. Maka, beliau bersabda, ‘Bukankah ia manusia juga?’”

Ibnu Abi Laila berkata, “Abu Mas’ud dan Qais berdiri untuk menghormati jenazah.”[HR Bukhari]

Hadis riwayat Amir bin Rabiah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Apabila kalian melihat iringan jenazah, maka berdirilah menghormatinya sampai iringan jenazah itu lewat meninggalkan kalian atau sampai diletakkan dalam kubur. (Shahih Muslim No.1590)

Hadis riwayat Abu Said ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Apabila kalian mengiringi jenazah, maka janganlah kalian duduk sebelum jenazah itu diletakkan. (Shahih Muslim No.1591)

Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
Ada iringan jenazah lewat, lalu Rasulullah saw. berdiri menghormatinya dan kami ikut berdiri bersama beliau. Kemudian kami berkata: Wahai Rasulullah, jenazah itu adalah jenazah Yahudi. Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya kematian itu menggetarkan, maka jika kalian melihat iringan jenazah, maka berdirilah. (Shahih Muslim No.1593)

Hadis riwayat Qais bin Saad ra. dan Sahal bin Hunaif ra.:
Dari Ibnu Abu Laila bahwa ketika Qais bin Saad ra. dan Sahal bin Hunaif ra. sedang berada di Qadisiyah, tiba-tiba ada iringan jenazah melewati mereka, maka keduanya berdiri. Lalu dikatakan kepada keduanya: Jenazah itu adalah termasuk penduduk setempat (yakni orang kafir). Mereka berdua berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah dilewati iringan jenazah, lalu beliau berdiri. Ketika dikatakan: Jenazah itu Yahudi, Rasulullah saw. bersabda: Bukankah ia juga manusia?. (Shahih Muslim No.1596)

Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2011/10/27/menghormati-jenazah-orang-mati/

Jadi meski kafir, hendaknya kita menghormati jenazah karena kita menghormati manusia yang merupakan makhluk Allah yang paling sempurna. Jangan sampai karena kafir, kita justru mempermainkan dan menghinanya.

Ini adalah perintah Allah untuk berbuat baik dan berkata baik kepada manusia. Jangan sampai menjadikan Allah sebagai dalih untuk berbuat jahat terhadap manusia:

“Jangahlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan mengadakan ishlah di antara manusia. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [Al Baqarah 224]

“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.” [Al Baqarah 83]

Iklan

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: