Pak Ahmad Syafi’ie Ma’arif menyatakan berbeda dgn MUI yang menyatakan bahwa Ahok telah menghina Al Qur’an dan Ulama.
“Tidak ada kata ulama di situ. Cuma ada kata orang”, kata Ahmad Syafi’ie Ma’arif.
Ya jelas tidak ada kata Ulama atau Subyek lainnya termasuk orang sebab yang dipakai kalimat Pasif. Bukan Aktif. Ahok cuma bilang: “Jangan mau dibohongi pakai Al Maidah 51”.
Tidak ada memang kata Ulama disebut di situ. Tapi kan ada tersirat. Siapakah yang paling sering menyampaikan Al Qur’an seperti Al Maidah 51? Ya ulama. Bukan yang lain. Jadi lihat yang tersirat juga. Jangan sekedar yang tersurat.
Menurut Mas Hendrajit, jika ada yang bilang: “Jangan mau dibohongi pakai tulisan Hendrajit”, saya sebagai penulis tulisan itu akan tersinggung.
Menurut Habib Rizieq, pernyataan di atas mengandung implikasi:
1. Yang dibohongi adalah ibu2 yang hadir saat Ahok ngomong begitu.
2. Al Qur’an jadi alat kebohongan / pembodohan
3, Orang2 yang menyampaikan Al Maidah 51 termasuk Ulama, itu adalah orang2 yang membohongi pakai Al Maidah 51
Nah implikasinya itu. Jangan sekedar lihat yang tersurat. Lihat juga yang tersirat.
Ahmad Syafi’ie mungkin tidak merasakan penghinaan itu. Tapi yang namanya perasaan kata Aa Gym sulit dijelaskan. Orang yang tidak merasa, tidak akan mengerti. Nah jutaan orang yang demo yang menurut Ahmad Syafi’e amat banyak, merasakan penghinaan itu. Begitu.
Yang jelas Ijma Ulama MUI dan jutaan orang yang demo itu jelas jauh lebih banyak jumlahnya dari Ahmad Syafi’ie dan teman2nya.
Filed under: Indonesia |
Tinggalkan Balasan