Saya baca sejarah Ali bin Abi Thalib KW. Beliau lahir tahun 600 M. Nabi lahir tahun 570 M. Saat Nabi wafat tahun 632 M, berarti usia Ali 32 tahun. Usia Nabi, Abu Bakar, Umar, dan Ali saat wafat sama: 63 tahun Hijriyah / 62 tahun masehi.
Meski Ali cerdas dan pandai berperang, para sahabat akhirnya memilih Abu Bakar ra sbg pemimpin. Ini karena usia Abu Bakar yg cuma beda 2 tahun dgn Nabi cukup matang sbg pemimpin. Bisa mengatasi tokoh2 besar yg murtad dan berontak saat Nabi meninggal.
Usia 32 tahun, untuk jadi presiden masih mentah. Belum matang. Apalagi saat itu banyak pemberontakan/peperangan. Abu Bakar dan Umar yg tegas terbukti bisa mengalahkan pemberontak. 2 negara Super Power dunia yg memerangi Islam: Romawi dan Persia masih ada saat Nabi wafat. Mereka baru bisa dikalahkan di zaman Khalifah Umar. Kebayang tidak jika Ali yg jadi khalifah saat Nabi wafat sementara mengalahkan Muawiyah saja tidak mampu? Mengalahkan Abu Bakar dalam merebut kekuasaan saja tidak bisa? Politik dan peperangan butuh pengalaman jaringan dan strategi yg hebat agar bisa mengalahkan lawan.
Sebagai perbandingan, Muhammad SAW diangkat jadi Nabi umur 40 tahun dan jàdi “Presiden” Madinah umur 52 tahun. Selama 240 tahun merdeka, presiden AS adalah Roosevelt pada usia 42 tahun. Presiden termuda Indonesia Soekarno pada umur 44 tahun. Jadi usia 32 tahun masih terlalu muda untuk jadi presiden / Khalifah.
Ali sendiri akhirnya jadi khalifah pada usia 57 tahun. Saat itu sudah matang. Banyak pemberontakan dan peperangan yg harus dihadapi Ali. Perang Jamal bisa dikalahkan. Namun perang Siffin, boleh dikata Khalifah Ali kalah. Ini karena beliau terlalu lurus dan tak mampu menghadapi lawan yg licik.
Saat perang tanding, harusnya Muawiyah yg maju lawan Ali. Namun Muawiyah takut dan menolak dan minta Amr bin Ash menggantikannya.
Kalau Umar, tidak mau begitu. Muawiyah akan beliau tebas dan perang selesai.
Tapi Ali menyetujuinya. Saat unggul dan tinggal menebas lawan, Amr membuka auratnya shg Khalifah Ali membuang muka dan tak jadi membunuhnya. Karena sifat yg lurus inilah maka Khalifah Ali kalah.
Kebayang tidak jika saat Nabi wafat Ali langsung jadi khalifah? Bisa jadi perang Siffin terjadi 26 tahun lebih awal dgn musuh2 yg lebih berat dan banyak karna saat itu belum ditumpas Abu Bakar dan Umar.
Itulah sebabnya Ali tunduk di bawah kekhalifahan Abu Bakar, Umar dan Usman sebab dalam politik diperlukan kekuatan dan kelihaian mengatur strategi guna menumpas orang2 yg mau merebut kekuasaan. Bukan cuma kecerdasan.
Lewat pemimpin Islam Khulafaur Rosyidin Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali itulah Islam berkembang. Kemudian dilanjutkan oleh raja2 dari Dinasti Umayyah dan Dinasti Abbasiyah. Terlepas dari kekurangannya, suka atau tidak suka, harus kita akui Islam berkembang ke seluruh dunia lewat kerajaan tsb sehingga akhirnya sampai ke kita. Islam saat itu jadi agama resmi Kerajaan2 Islam. Ini penting sekali mengingat jika rajanya beragama Hindu, maka rakyatnya mayoritas akan beragama Hindu. Jika rajanya Budha, rakyatnya juga Budha. Jika rajanya Islam, maka rakyatnya pun akan Islam
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ali_bin_Abi_Thalib
Filed under: Syi'ah |
Tinggalkan Balasan