Pengikut Dikumpulkan Bersama Pemimpin Mereka di Akhirat Nanti

taqlid3Di akhirat nanti, pengikut itu dikumpulkan bersama pemimpinnya. Seseorang dikumpulkan bersama orang yang dia cintai. Jika dia mengikuti pemimpin yang kafir. Mendukung pemimpin yang kafir. Maka dia dikumpulkan bersama pemimpinnya di neraka. Begitu pula jika mencintai orang yang kafir, apalagi yang memusuhi Islam, dia dikumpulkan bersama orang yang dia cintai di neraka. Jadi hati-hati dalam memilih pemimpin atau idola yang dia cintai. Bukankah Nabi itu adalah Suri Teladan kita?

Sebaliknya jika kita memilih pemimpin yang beriman, adil, amanah, fathonah, siddiq dan tabligh, niscaya kita berkumpul dengan mereka di surga. Jika kita mencintai orang yang beriman apalagi Nabi Muhammad SAW, niscaya kita dikumpulkan bersama Nabi Muhammad SAW dan orang2 yang beriman di surga.

Islam itu mengatur semuanya. Bahkan cara memilih pemimpin pun sudah diberitahukan di Al Qur’an dan Hadits. Ikuti ijma ulama tentang ini.

Sebagaimana Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya kamu bersama yang engkau cintai.” (HR. Muslim)

“Anas bin Malik ra bercerita: “Pernah seorang lelaki datang menemui Rasulullah SAW, lalu dia bertanya: “Wahai Rasulullah, kapan hari kiamat?”, beliau bersabda: “Apa yang kamu telah siapkan untuk hari kiamat”, orang tersebut menjawab: “Kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya”, beliau bersabda: “Sesungguhnya kamu bersama yang engkau cintai”, Anas berkata: “Kami tidak pernah gembira setelah masuk Islam lebih gembira disebabkan sabda nabi Muhammad SAW “Sesungguhnya kamu bersama yang engkau cintai, maka aku mencintai Allah, Rasul-Nya, Abu Bakar dan Umar, dan berharap aku bersama mereka meskipun aku tidak beramal seperti amalan mereka.” HR. Muslim.

Di akhirat kelak seseorang akan dikumpulkan bersama orang yang dicintainya. Pengikut dikumpulkan bersama yang diikutinya. Rakyat dikumpulkan bersama pemimpinnya.

“Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata: Alangkah baiknya, andai kata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul. Dan mereka berkata: “Wahai Rabb kami, sesungguhnya kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).” QS. Al Ahzab: 66-67.

QS.Saba’ [34]:31-33
31. Dan orang-orang kafir berkata: “Kami sekali-kali tidak akan beriman kepada Al Quran ini dan tidak (pula) kepada kitab yang sebelumnya”. Dan (alangkah hebatnya) kalau kamu lihat ketika orang-orang yang zalim itu dihadapkan kepada Tuhannya, sebahagian dari mereka menghadapkan perkataan kepada sebagian yang lain; orang-orang yang dianggap lemah (mustadh’afin/rakyat jelata) berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri (mustakbirin/penguasa): “Kalau tidaklah karena kamu tentulah kami menjadi orang-orang yang beriman”.
32. Orang-orang yang menyombongkan diri (penguasa) berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah (rakyat) : “Kamikah yang telah menghalangi kamu dari petunjuk sesudah petunjuk itu datang kepadamu? (Tidak), sebenarnya kamu sendirilah orang-orang yang berdosa”.
33. Dan orang-orang yang dianggap lemah (rakyat) berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri (penguasa): “(Tidak) sebenarnya tipu daya(mu) di waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kamu menyeru kami supaya kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya”. Kedua belah pihak menyatakan penyesalan tatkala mereka melihat azab. Dan kami pasang belenggu di leher orang-orang yang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan dengan apa yang telah mereka kerjakan.

QS. Al Mukmin [40]:47-49
47. Dan (ingatlah), ketika mereka berbantah-bantah dalam neraka, maka orang-orang yang lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: “Sesungguhnya kami adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan dari kami sebahagian azab api neraka?”
48. Orang-orang yang menyombongkan diri menjawab: “Sesungguhnya kita semua sama-sama dalam neraka karena sesungguhnya Allah telah menetapkan keputusan antara hamba-hamba-(Nya)”.
49. Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjaga-penjaga neraka Jahannam: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari”.
QS. Al Ahzab [33]:66-68
66. Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata: “Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul”.
67. Dan mereka berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).
68. Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar”.

Dalam Islam kita disuruh memilih pemimpin yg beriman, amanah, fathonah, siddiq, tabligh, dan adil. Jika tak ada, cari. Bukan belum apa2 sdh dukung pemimpin kafir.

Kita harus bersikap adil. Bagaimana pun juga Al Qur:an adalah pedoman hidup. Dan ulama adalah pembimbing kita.

“Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mu’min. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah. “ (An Nisaa 4:138-139)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu): sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada oarng-orang yang zalim ” (QS. Al-Maidah: 51)

“Hai orang2 yang beriman! Janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu menjadi pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan. Dan siapa di antara kamu menjadikan mereka menjadi pemimpin, maka mereka itulah orang2 yang zalim” (At Taubah:23)

“Hai orang2 yang beriman! Janganlah kamu mengambil orang2 kafir menjadi wali (teman atau pelindung)” (An Nisaa:144)

“Janganlah orang2 mukmin mengambil orang2 kafir jadi pemimpin, bukan orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, bukanlah dia dari (agama) Allah sedikitpun…” (Ali Imran:28)

Iklan

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: