Kajian Kitab Adabbud Dunya Wad Din susunan Imam Al Mawardi Bersama KH Ali Yafie tanggal 27 Februari 2016. Acara ini diselenggarakan oleh PT Zamzam Sumbula Thoyyiba bersama alumnus jema’ah Haji dan Umrah di kedai Diskaz jalan Panglima Polim Jakarta Selatan.
KH Ali Yafie menjelaskan bahwa Adil itu adalah Akhlaq, etika, moral. Ada pun Adab itu adalah aturan-aturan tentang bagaimana sesuatu seharusnya dilakukan. Jadi selain ada akhlak, adab pun harus ada di dalam hidup dan beragama. Makanya ada istilah peradaban dunia atau kemanusiaan yang adil dan beradab.
Jangan sampai karena kita benci kepada satu kaum, kita jadi tidak adil dan menzalimi semua. Misalnya yang jelek dari satu kaum tsb diumbar ke mana-mana. Bahan lebih parah lagi dibuat fitnah. Begitu ada kebaikan satu kaum, disembunyikannya berita itu. Ini tidak adil.
Ada pun Adab itu adalah aturan-aturan. Dalam hukum Fiqih Islam ada Jinayah atau Hukum Pidana. Misalnya LGBT itu haram. Tapi tidak bisa masyarakat main hakim sendiri. Ada adabnya. Ada aturannya yang tertulis di hukum Jinayah. Ini harus belajar dulu. Yang berhak melakukan itu adalah pemerintah yang sah. Itu pun setelah pengadilan yang dilakukan oleh Qodhi yang ditunjuk pemerintah. Jadi tidak bisa main hakim sendiri.
Ada jema’ah yang menanyakan bagaimana kalau hukum di dunia zhalim? Misalkan ada sengketa tanah. Ternyata yang berhak itu dikalahkan. Tanahnya diambil. Bahkan orangnya dibunuh. Bagaimana itu?
KH Ali Yafie menjawab, tidak semua kejahatan bisa tuntas diadili di dunia. Siapa pun pemerintahnya, tidak akan bisa mengadili semua kejahatan dengan adil. Itulah sebabnya ada Akhirat. Ada Hari Pengadilan di mana Allah selaku Hakim yang Maha Adil akan memutuskan dengan seadil-adilnya. Orang yang tidak mendapat keadilan di dunia, pasti akan dapat keadilan di akhirat. Itulah sebabnya kita harus beriman kepada Hari Akhir. Jika tidak, akan pusing sendiri. Putus asa.
Saya juga menanggapi ceramah KH Ali Yafie sambil memperkenalkan buku “Membangun Iman di Zaman Modern” hasil tulisan saya selama 17 tahun di internet. Buku ini membahas 6 rukun Iman secara tuntas dan ringkas. Amal tanpa ilmu ditolak. llmu Qobla Amal. Harus ada Ilmu sebelum Amal. Demikian pula Iman tanpa Ilmu itu rapuh. Mudah goyah. Iman adalah nikmat yang paling utama. Di Al Qur’an dijelaskan yang masuk Surga adalah orang yang Beriman dan beramal saleh. Jadi Iman itu penting. Dan melandasi Iman kita dgn ilmu agar tidak mudah digoyahkan itu juga perlu.
KH Ali Yafie menjawab bahwa dalam Islam itu ada Islam, Iman, dan Ihsan. Sebelum beriman, kita harus berilmu dulu. Makanya Allah berfirman: I’lamu… dst.
Saya berikan buku Iman tsb kepada KH Ali Yafie dan juga putera beliau, Bapak HB Tamam Yafie.
Filed under: Pengajian |
Tinggalkan Balasan