Hati2 Mengkafirkan Satu Kaum

KAFIR

Assalamu’alaikum wr wb,
Saat saya bilang tidak semua Syi’ah sesat, bukan berarti saya Syi’ah. Mazhab saya Syafi’ie dgn aqidah Asy’ari. Sama halnya dgn saat saya bilang bahwa mazhab Maliki, Hanafi, dan Hambali tidak sesat, bukan berarti saya ini mazhabnya Maliki, Hanafi, atau Hambali. Bukan.

Orang awam main bilang sesat hanya karena rukun Imannya beda. Padahal rumus rukun Iman boleh beda, contohnya coba baca Surat Al Baqarah ayat 3 dan 4. Sama tidak dgn 6 Rukun Iman yang kita pelajari. Beda bukan? Rumus boleh beda. Tapi hakikatnya harus mengimani 6 rukun Iman tsb. Kalau dia tidak mengimani, misalnya punya Nabi lain setelah Nabi Muhammad sebagaimana Ahmadiyah Qadiyani, nah itu baru sudah bukan Islam.

Jadi harus paham Al Qur’an dulu. Paham Islam. Paham Sunni. Baru kita paham Syi’ah.

Kalau saya bilang Syi’ah tidak sesat bukan berarti saya menganjurkan masuk Syi’ah. Bukan. Syafi’ie tetap mazhab terbesar di Indonesia selama 1000 tahun lebih tanpa harus mengkafir2kan mazhab atau aliran Islam lainnya. Kecuali yang kebangetan seperti punya Nabi sendiri atau mengkafirkan Muslim lainnya. Justru kalau kita menzalimi satu kaum, akhirnya banyak orang yg simpati pada kaum tsb. Mega dan SBY bisa jadi presiden karena masyarakat mengira mereka dizalimi. Mau begitu?

Kala saya bilang tidak semua Syi’ah sesat, bukan berarti saya tidak menjaga aqidah. Justru agar kita tetap Islam di dunia dan di akhirat. Sebab saat kita bilang satu kaum itu kafir atau sesat, ternyata salah, maka di akhirat kita akan dibangkitkan sebagai orang kafir atau sesat. Karena label kafir/sesat itu balik ke kita. Semua amal saleh kita seperti sholat, puasa, sedekah, dsb sia2 karena kita jadi sesat/kafir. Mau?

“Barangsiapa yang berkata kepada saudaranya “hai kafir”, maka ucapan itu akan mengenai salah seorang dari keduanya.” [HR Bukhari]

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar Ra, bahwa Nabi SAW bersabda:

“Bila seseorang mengkafirkan saudaranya (yang Muslim), maka pasti seseorang dari keduanya mendapatkan kekafiran itu. Dalam riwayat lain: Jika seperti apa yang dikatakan. Namun jika tidak, kekafiran itu kembali kepada dirinya sendiri”.[HR Muslim]

Dari Abu Dzarr Ra, Nabi SAW bersabda:

“Barangsiapa memanggil seseorang dengan kafir atau mengatakan kepadanya “hai musuh Allah”, padahal tidak demikian halnya, melainkan panggilan atau perkataannya itu akan kembali kepada dirinya”.[HR Muslim]

Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2011/10/26/jangan-mudah-mengkafirkan-sesama-muslim/

Baca juga tuh hadits tentang orang yang bangkrut / Muflis di Shahih Muslim. Amal Ibadahnya banyak sekali. Tapi suka menyakiti manusia dgn lisan dan tangannya. Sehingga pahalanya diambil diberikan kepada orang2 yg dia zalimi, saat sudah habis, dosa orang2 yang dia zalimi dibebankan kepadanya sehingga aturan masuk surga jadi masuk neraka. Jagalah diri kita dan keluarga kita dari api neraka. Jangan sampai kita masuk neraka gara2 “Rajin” mengkafirkan/menganggap sesat sesama Muslim. Yang diperbanyak itu zikir dan doa. Bukan caci-maki/takfir.

Saya berpendapat begitu juga tidak sembarangan. Tapi memperhatikan pendapat 552 ulama dari 84 negara yang menanda-tangani Risalah Amman (www.ammanmessage.com) seperti KH Din Syamsuddin (pernah jadi Ketua MUI dan Muhammadiyah), KH Hasyim Muzadi (pernah jadi Ketua NU), Syekh Al Azhar (Tontowi, Ali Jum’ah, Ahmad Tayyeb), Habib Umar bin Hafidz, Habib Ali Al Jifry, dsb. Jadi tidak sembarangan.

Mengkafirkan Muslim itu tidak gampang. Tidak boleh sembarangan. Apalagi tidak pakai tabayyun. Modalnya cuma website Ahli Fitnah. Ini dalilnya:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan “salam” kepadamu: “Kamu bukan seorang mukmin” (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [An Nisaa’ 94]

Coba perhatikan firman Allah di atas! Orang yang mengucapkan salam saja sudah tidak boleh kita bilang tidak beriman atau bukan Islam. Bagaimana orang Syi’ah yang masih sholat yang diakhiri dgn salam? Satu2nya perbedaan yg saya lihat adalah orang Syi’ah sholat dgn tangan lurus sebagaimana mazhab Maliki. Menurut Syafi’ie, tangan sedekap itu sunnah. Bukan wajib. Itu saja beda yang saya bisa lihat. Ini karena saya pernah sholat di samping mereka di depan Ka’bah tahun 2011.

Tiga perkara berasal dari iman: (1) Tidak mengkafirkan orang yang mengucapkan “Laailaaha illallah” karena suatu dosa yang dilakukannya atau mengeluarkannya dari Islam karena sesuatu perbuatan; (2) Jihad akan terus berlangsung semenjak Allah mengutusku sampai pada saat yang terakhir dari umat ini memerangi Dajjal tidak dapat dirubah oleh kezaliman seorang zalim atau keadilan seorang yang adil; (3) Beriman kepada takdir-takdir. (HR. Abu Dawud)

Lihat lagi hadits di atas. Meski Syi’ah menambahkan kalimat Ali Waliyullah sbg Syahadah ke 3, syahadah pertama dan kedua tetap Asyhadu alla ilaaha illallahu wa asyhadu anna Muhammadar Rosulullah. Masak yang bersyahadah meski ada tambahannya tetap dikafirkan?

Jangan mengkafirkan orang yang shalat karena perbuatan dosanya meskipun (pada kenyataannya) mereka melakukan dosa besar. Shalatlah di belakang tiap imam dan berjihadlah bersama tiap penguasa. (HR. Ath-Thabrani)

Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2013/09/09/ciri-ciri-muslim-sejati/

Sebagaimana tidak semua Syi’ah sesat, tidak semua Wahabi sesat. Ada juga Wahabi yang tidak mudah menganggap sesama Muslim itu sesat/kafir meski di antara mereka banyak yang begitu. Meski kita tetap harus hati2 sebab hadits tentang Najd dan kaum khawarij pengikut Dajjal akan muncul dari suku Bani Tamim ada disebut Nabi dan sesuai dengan ciri Muhammad bin Abdul Wahhab.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: