Kenapa Gus Dur bilang: Syi’ah adalah NU plus Imamah dan NU adalah Syi’ah minus Imamah? Karena selain masalah pokok Imamah, boleh dikata yang lainnya sama. Sama2 Islam tradisi yang suka merayakan Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, Haul, dsb. Kalau dicari dalil Al Qur’an dan Haditsnya tradisi tsb agak ribet.
Orang2 biasa saja biasa mengadakan Haul / Peringatan kematian orang tuanya. Bahkan ada haul 100 tahun meninggalnya tokoh fulan, dsb.
Kalau KH Said Aqil bilang Haul sayyidina Husein ra sebagai bagus untuk dirayakan, jangan fitnah beliau mau menyebarkan Syi’ah. Memangnya Sayyidina Husein yang merupakan cucu Nabi, yang biasa dicium Nabi itu tokoh Syi’ah doang? Husein itu cucu Nabi. Tokoh Islam. Tokoh Sunni juga. Jadi kalau mencintai Husein atau ngomong mengadakan haul Husein sbg tanda2 dia itu Syi’ah, itu lebay. Kalau mengadakan Haul Khomeini, nah itu baru Syi’ah karena Khomeini itu boleh dikata murni tokoh Syi’ah.
Bahkan sampai Imam Syi’ah ke 6, Imam Ja’far Ash Shadiq pun itu bukan cuma Imam Syi’ah. Muslim Sunni pun memanggilnya sebagai Imam karena Imam Ja’far ini adalah guru dari Imam Malik dan Imam Abu Hanifah. Jadi hati2.
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam beraqiqah untuk Hasan dan Husein masing-masing seekor kambing kibas. Riwayat Abu Dawud. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah, Ibnu al-Jarud, dan Abdul Haq
Kalau menghina2 Siti ‘Aisyah ra, Abu Bakar ra, Umar bin Khaththab ra, dsb bolehlah mimbarnya dibakar. Kalau perlu orangnya sekalian. Tapi kalau sekedar merayakan Haul, itu mah di kalangan Aswaja sudah lazim.
Imam Syafi’ie dalam Diwan Syafi’ie menulis, Jika karena mencintai keluarga Nabi (Ali, Hasan, Husein, dsb) itu Rafidhi, saksikanlah bahwa aku ini Rafidhi.
Rafidhi itu sesat. Cuma kalau mencintai keluarga Nabi difitnah sbg Rafidhi, ya kelewatan. Imam Syafi’ie pernah difitnah sebagai Rafidhi.
Ada pun tradisi melukai diri, Qamezani, menurut jumhur ulama Syi’ah pun haram. Ada 165 juta Syi’ah. Kalau ada 16 juta yang melukai diri, bolehlah kita bilang semua Syi’ah itu sesat meski cuma 10%. Tapi kalau cuma 1600 misalnya, itu kan 0,001% juga tidak ada. Tidak representatif.
Di Antara diberitakan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj mengatakan acara peringatan Asyura seperti yang dilakukan kaum Syiah tidak sesat asal tidak diikuti kegiatan menyakiti diri atau hal2 yang melanggar ajaran Islam lainnya.
Fatwa Ulama2 Syi’ah soal Qamezani (Tradisi melukai diri):
http://ahlulbaitnabisaw.blogspot.co.id/2014/07/fatwa-fatwa-ulama-syiah-mengenai.html
Ayatullah Al-Udzma Sayyid Muhsin Hakim: Qamezani (pisau yang dipukul pada badan) bukanlah termasuk dalam amalan agama, apalagi dihukumi mustahab. Amalan ini memberi kesan buruk kepada Islam, umatnya dan Ahlul Bait (as).
Ayatullah Al-Udzma Sayyid Abul Qasim al-Khui: Tidak ada satupun dalil Syar’i yang membolehkan Qamezani; tidak ada jalur periwayatan yang menghukumkan amalan itu sebagai mustahab (sunnah).
Ayatullah Al-Udzma Sayyid Abul Hasan Esfahani: Penggunaan pisau, gendang, rantai dan Bouq (sejenis trompet dari tanduk) adalah haram dan bukan dari Syariat Islam.
Ayatullah Al-Udzma Sayyid Muhsin Amin Jabal ‘Amili: Qamezani dan apa saja peralatan penyambutan Asyura (yang dapat menciderai) adalah haram menurut hukum akal dan syar’i. Mencederai dan melukai kepala bukan saja tidak memberi manfaat di dunia dan pahala di akhirat, bahkan ia menyakiti jiwa serta haram menurut hukum syar’i. Amalan ini juga menyebabkan Syiah dan Ahlul Bait menjadi jelak dalam pandangan orang. Mereka akan menganggap amalan ini sebagai tindakan biadab dan sadis. Tiada syak lagi bahawa amalan ini berasal dari bisikan Syaitan dan tidak mendatangkan keridhaan Allah, Rasulnya dan Ahlul Bait.
Ayatullah Al-Udzma As-Syahid Sayyid Muhammad Baqir Sadr: Amalan ini adalah pekerjaan insan yang jahil dan para ulama sentiasa menghalangi dan mengharamkannya.
Filed under: Syi'ah |
Tinggalkan Balasan