Sebaik apa pun satu aliran, jika akhirnya mengkafirkan Muslim yang sudah bersyahadah apalagi sampai memerangi / membunuhnya, itu adalah sesat. Khawarij.
Abdurrahman bin Muljam, Khawarij yang membunuh Khalifah Ali ra itu adalah seorang Hafidz Al Qur’an. Namun Al Qur’an cuma di kerongkongan. Tidak paham. Sebelum membunuh Ali, dia sholat sepanjang malam hingga kakinya bengkak. Ibadahnya amat bagus. Tapi perbuatannya amat keji. Mereka hati2 sekali soal hukum membunuh lalat. Tapi memenggal cucu Nabi Husein, mereka tidak pakai mikir.
Mereka takut sekali bid’ah hasanah seperti zikir berjama’ah, tahlilan, yasinan dsb. Takut zikir dan baca Al Qur’an karena bid’ah. Tapi hobi banget dalam mengkafirkan Muslim dan menganggap memerangi negara Muslim seperti Syam dan Yaman sebagai Jihad. Sementara Israel yang jelas2 kafir, aman dari tangan mereka. Mungkin mereka seaqidah dengan Yahudi sehingga tidak mau memerangi Yahudi.
Terhadap orang-orang yang sudah bersyahadah seperti Abdullah bin Ubay yang munafik atau pun Dzul Khuwaishiroh yang khawarij, yang berkata buruk tentang Nabi, Nabi tidak membunuh mereka karena Nabi tak mau orang-orang kafir beranggapan Muslim itu suka membunuh muslim. Syahadah sudah menyelamatkan mereka meski sebetulnya mereka itu kafir.
Jadi menyedihkan sekali melihat kaum akhir zaman seperti Wahabi, Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, Rafidhi, dsb yang mengkafirkan atau membunuh sesama Muslim hanya untuk merebut kekuasaan / politik.
Mereka mengajak kita kembali kepada Al Qur’an dan Sunnah. Padahal mereka justru menginjak2 itu. Mereka baik dalam berkata, tapi buruk dalam berbuat.
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan “salam” kepadamu (atau mengucapkan Tahlil): “Kamu bukan seorang mukmin” (lalu kamu membunuhnya)” [An Nisaa’ 94]
“Barangsiapa yang berkata kepada saudaranya “hai kafir”, maka ucapan itu akan mengenai salah seorang dari keduanya.” [HR Bukhari]
Jika terjadi saling membunuh antara dua orang muslim maka yang membunuh dan yang terbunuh keduanya masuk neraka. Para sahabat bertanya, “Itu untuk si pembunuh, lalu bagaimana tentang yang terbunuh?” Nabi Saw menjawab, “Yang terbunuh juga berusaha membunuh kawannya.” (HR. Bukhari)
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/02/07/larangan-mencaci-dan-membunuh-sesama-muslim/
Tiga perkara berasal dari iman: (1) Tidak mengkafirkan orang yang mengucapkan “Laailaaha illallah” karena suatu dosa yang dilakukannya atau mengeluarkannya dari Islam karena sesuatu perbuatan; (2) Jihad akan terus berlangsung semenjak Allah mengutusku sampai pada saat yang terakhir dari umat ini memerangi Dajjal tidak dapat dirubah oleh kezaliman seorang zalim atau keadilan seorang yang adil; (3) Beriman kepada takdir-takdir. (HR. Abu Dawud)
Jangan mengkafirkan orang yang shalat karena perbuatan dosanya meskipun (pada kenyataannya) mereka melakukan dosa besar. Shalatlah di belakang tiap imam dan berjihadlah bersama tiap penguasa. (HR. Ath-Thabrani)
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2011/10/26/jangan-mudah-mengkafirkan-sesama-muslim/
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya diantara ummatku ada orang-orang yang membaca Alquran tapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. Sungguh, jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. (Shahih Muslim No.1762)
Hadis riwayat Ali ra., ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Di akhir zaman akan muncul kaum yang muda usia dan lemah akal. Mereka berbicara dengan pembicaraan yang seolah-olah berasal dari manusia yang terbaik. Mereka membaca Alquran, tetapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama, secepat anak panah meluncur dari busur. Apabila kalian bertemu dengan mereka, maka bunuhlah mereka, karena membunuh mereka berpahala di sisi Allah pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.1771)
“Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang usia mereka masih muda, dan bodoh, mereka mengatakan sebaik‑baiknya perkataan manusia, membaca Al Qur’an tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka. Mereka keluar dari din (agama Islam) sebagaimana anak panah keluar dan busurnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Mereka baik dalam berkata tapi jelek dalam berbuat, mengajak untuk mengamalkan kitab Allah padahal mereka tidak menjalankannya sedikitpun.” (HR. Al-Hakim)
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/01/19/ciri-khawarij-tak-mengamalkan-al-quran-dan-membunuh-muslim/
Tinggalkan Balasan