Su’u zhon, ghibah, fitnah, tak mau tabayyun, lebih memusuhi muslim yg mereka kafirkan ketimbang Yahudi, itu semua bukan ajaran Islam. Baca saja surat Al Hujuraat.
Cuma mereka merasa paling Islam
Surat Al Hujuraat:
[49.6] Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
Asbabun Nuzul ayat di atas adalah saat Walid bin Uqbah diutus Nabi untuk mengambil zakat dari kaum Harits namun tidak berangkat karena khawatir dibunuh oleh Harits. Akhirnya dia membuat laporan palsu bahwa Harits dan kaumnya ingin membunuhnya. Untungnya Nabi tidak mempercayai berita itu begitu saja. Dikirim utusan yang lain dan ternyata Harits tidak ingin membunuh Walid. Bahkan menunggu Walid agar bisa membayar zakat [HR Ahmad, Thabrani, dsb]. Jika orang tidak cek dan ricek berita tersebut, tentu akan timbul perang bukan?
[49.11] Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim.
Kita juga tidak boleh berprasangka buruk atau su’u zhon karena sebagiannya dosa. Jangan pula mencari-cari kesalahan/aib orang lain (Tajassus). Kita harus paham yang maksum/suci dari dosa itu Nabi. Ada pun manusia biasa itu tempat salah dan alpa termasuk kita. Jadi kalau dicari-cari, niscaya ketemu aib/salahnya. Dan ini dosa. Jangan pula melakukan ghibah/menggunjing aib/keburukan orang lain karena dosanya seperti memakan bangkai. Kecuali jika keburukan itu dilakukan terbuka di tempat umum/menzalimi seseorang. Itu pun dilakukan pada tempatnya yaitu melapor kepada yang berwenang:
[49.12] Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/08/23/pendidikan-akhlak-dalam-surat-al-hujuraat/
Filed under: Akhlaq |
mantap semoga kuat di pertengahan akhir zaman