Wahabi Bagai Malaikat Teliti Aqidah Ummat?

Wahabi Bantai Muslim

Wahabi itu bagaikan Malaikat yang memeriksa aqidah orang. Aswaja seperti NU disebut Ahlul Bid’ah yang sesat atau Musyrik karena berdoa di kuburan. Sufi difitnah sbg sesat karena Ghuluw. Syi’ah mereka kafirkan. Syi’ah bukan Islam, katanya meski kaum Syi’ah masih sholat dan berhaji ke Baitullah.
Hebatnya lagi ulama Sunni seperti KH Quraisy Shihab, KH Said Aqil Siradj, Habib Rizieq Syihab dsb mereka fitnah sbg Syi’ah hanya karena ulama tsb tidak mau menyatakan SEMUA SYI’AH SESAT atau SEMUA SYI’AH KAFIR.

Saat Ulama tsb membantah bahwa mereka bukan Syi’ah, mereka fitnah sebagai Syi’ah Taqiyah. Mau apa para Wahabi itu? Mau menghina atau membunuh para Ulama / Muslim Sunni yang mereka fitnah sebagai Syi’ah?

Pantaslah jika Nabi menyebut bahwa dari Najd, tempat kelahiran pendiri Wahabi, Muhammad bin Abdul Wahhab akan muncul Fitnah dan Tanduk Setan. Nabi juga berucap bahwa dari Bani Tamim, suku Muhammad bin Abdul Wahhab, akan muncul kaum Khawarij yang mengikuti Dajjal (Zionis Yahudi).

Sekarang memang begitu. Musuh besar Wahabi adalah Syi’ah dan Muslim Sunni yang mereka fitnah sebagai Syi’ah. Bukan kaum Yahudi Israel. Jadi jihadnya Wahabi adalah membunuh Muslim di Libya, Suriah, Iraq, Afghanistan, dsb. Bukan jihad melawan tentara Israel karena Zionis Yahudi adalah majikan mereka.

Wahabi kelas bawah mungkin tidak tahu bahwa bos mereka antek Israel. Tapi Syekh2 Wahabi seperti Syekh Arifi, rajin sekali pergi ke London yang merupakan pusat Zionis Inggris yang membentuk negara Israel.

Kebencian Wahabi terhadap orang2 Islam (yang mereka kafirkan), melebihi kebencian mereka terhadap orang2 kafir. Tak heran jika seorang dari mereka seperti Abu Sakkar dari FSA dengan tega memakan jantung tentara Suriah yang dibunuhnya. Sementara tentara Israel aman dari tangannya. Padahal Abu Sakkar ini sholat dgn khusyu sekali.

Padahal Islam yang benar itu lemah lembut dgn sesama Muslim dan keras thd orang kafir. Bukan sebaliknya.

Aqidah itu urusan Allah. Tak ada paksaan dalam agama. Masyarakat cuma butuh akhlakmu. Akhlak yang buruk, itu menandakan aqidahnya juga tidak beres.

Dari Aisyah ra, katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Allah itu Maha Lemah Lembut dan mencintai sikap yang lemah lembut dalam segala perkara.” (Muttafaq ‘alaih)

Dari Jarir bin Abdullah r.a., katanya: “Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barangsiapa yang tidak dikaruniai sifat lemah lembut, maka ia tidak dikaruniai segala macam kebaikan.” (Riwayat Muslim)

Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/11/30/cara-nabi-berdakwah-islam/

Nabi Muhammad itu diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia:

Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. (HR. Al Bazzaar)

Paling dekat dengan aku kedudukannya pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya. (HR. Ar-Ridha)

Sebaliknya orang yang akhlaknya rendah, keji, dan suka bermusuhan adalah orang yang dibenci Allah:

Sesungguhnya Allah membenci orang yang keji, yang berkata kotor dan membenci orang yang meminta-minta dengan memaksa. (AR. Ath-Thahawi)

Orang yang paling dibenci Allah ialah yang bermusuh-musuhan dengan keji dan kejam. (HR. Bukhari)

Jadi jika kita ikut pengajian, tapi gurunya akhlaknya buruk dan kita pun jadi kasar, niscaya itu pengajian yang sesat.

Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya diantara ummatku ada orang-orang yang membaca Alquran tapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. Sungguh, jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. (Shahih Muslim No.1762)

“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kamu adalah seseorang yang telah membaca (menghafal) al-Qur’ân, sehingga ketika telah tampak kebagusannya terhadap al-Qur’ân dan dia menjadi pembela Islam, dia terlepas dari al-Qur’ân, membuangnya di belakang punggungnya, dan menyerang tetangganya dengan pedang dan menuduhnya musyrik”. Aku (Hudzaifah) bertanya, “Wahai nabi Allâh, siapakah yang lebih pantas disebut musyrik, penuduh atau yang dituduh?”. Beliau menjawab, “Penuduhnya”. (HR. Bukhâri dalam at-Târîkh, Abu Ya’la, Ibnu Hibbân dan al-Bazzâr. Disahihkan oleh Albani dalam ash-Shahîhah, no. 3201).

“Akan keluar suatu kaum dari umatku, mereka membaca Alquran, bacaan kamu dibandingkan dengan bacaan mereka tidak ada apa-apanya, demikian pula shalat dan puasa kamu dibandingkan dengan shalat dan puasa mereka tidak ada apa-apanya. Mereka membaca Alquran dan mengiranya sebagai pembela mereka, padahal ia adalah hujjah yang menghancurkan alasan mereka. Shalat mereka tidak sampai ke tenggorokan, mereka lepas dari Islam sebagaimana melesatnya anak panah dari busurnya.” (HR. Abu Dawud)

Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/01/19/ciri-khawarij-tak-mengamalkan-al-quran-dan-membunuh-muslim/

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka..” [Al Fath 29]

Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/11/30/cara-nabi-berdakwah-islam/

Ulama Sunni yang DIfitnah Sebagai Syi’ah oleh Wahabi
http://kabarislamia.blogspot.com/2014/12/ulama-sunni-yang-difitnah-sebagai-syiah.html

Salafi Wahabi Memfitnah Ulama Sunni Sebagai Syi’ah
http://kabarislamia.blogspot.com/2012/04/salafi-wahabi-memfitnah-ulama-sunni.html

Iklan

Satu Tanggapan

  1. sekarang banyak kaum muda, yg beratribut ala budaya arab, akhlaknya juga kasar seperti arab jahiliyah. budaya nusantara yg sarat dengan budi pekerti luhur dan akhlak yang agung – sesuai dgn akhlak islami, malah ditinggalkan.

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: