Najd ada di Iraq atau di Najd?

Syams Yaman dan Najd

Berkaitan dengan hadits Nabi yang menyatakan bahwa dari Najd akan timbul fitnah, huru hara dan tanduk setan, kaum Wahabi berusaha menyesatkan ummat Islam bahwa Najd yang dimaksud Nabi itu adalah Iraq, tepatnya kota Kuffah. Ini untuk melindungi “Syekh” mereka, Muhammad bin Abdul Wahhab yang lahir di Najd. Ayah dan Saudara MBAW, Sulayman, menolak pemahaman MBAW yang sesat karena menganggap sebagian besar muslim Musyrik.

Ini tidak benar. Alasannya: 1. Jika sudah menyebut nama seperti Najd, tidak mungkin meleset hingga jadi nama lain seperti Iraq.

2. Di Timur Madinah (tempat Nabi bersabda) yang ada adalah Najd. Bukan Iraq. Iraq lebih tepat berada di sebelah utara. Meski Nabi biasa mengucapkan Timur atau Barat, tapi Nabi dalam hadits tentang buang air besar menyebutkan kita dilarang menghadap atau membelakangi Ka’bah saat kita buang air besar. Tapi menghadaplah ke timur atau ke barat. Jadi beda antara Utara (membelakangi Ka’bah) dengan timur Lihat Peta Najd dan Iraq niscaya anda akan tahu.

3. Posisi Najd di Timur Madinah diperjelas lagi oleh Hadits yang menyatakan Nabi menghadap ke ARAH MATAHARI TERBIT. Nah Matahari Terbit itu pasti dari timur pas mengingat Madinah itu posisinya di 24 derajad Lintang Utara. Jadi tidak mungkin posisi paling utara Matahari yang cuma 23,5 derajad itu ada lebih utara lagi seperti di Kufah / Najaf terletak di 32 derajad lintang utara. 8 derajad lebih utara dari kota Madinah. Kufah ada 880 km di utara Madinah. Ini harus paham geografi dan peredaran matahari agar bisa memahami persoalan ini. Jika tidak, kita bisa sesat.

4. Saat Nabi mengucapkan hadits tsb, dakwah Nabi baru sampai ke Najd. Bukan Iraq. Makanya yang hadir di situ adalah utusan dari Syam, Yaman, dan Najd. Saat itu Iraq masih termasuk dalam Syam.

5. Najd itu dalam bahasa Arab artinya tempat yang tinggi. Ketinggian Najd adalah sekitar 1000 meter dari permukaan laut. Lebih tinggi dari Bogor. Sementara Iraq justru berada di dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 100 meter.

6. Ada hadits Nabi (Sunan Nasa’i no 2656)  dari Siti ‘Aisyah ra yang membedakan tempat miqat antara penduduk Najd (di Qorn yang artinya “Tanduk”) dan penduduk Iraq (di Dzatu ‘Irq). Di hadits tsb jelas Najd dan Iraq disebut bersama2 sebagai tempat yang berbeda.

7. Ulah kaum Wahabi yang berbuat bughot/pemberontakan/pemboman di Afghanistan, Libya, Suriah, Iraq, dsb telah menewaskan lebih dari 2,6 juta Muslim. Dari sejak kelahirannya pun Muhammad bin Abdul Wahhab memerangi (baca: membantai) puluhan ribu Muslim di Najd, Thaif, Mekkah, Madinah, dsb dgn dalih Muslim yg mereka bantai itu musyrik. Di Indonesia mereka sebut NU sbg sesat / muysrik dgn amalan ziarah dan berdoa di kuburan. Sufi mereka sebut sesat karena Ghuluw. Belakangan mereka sebut Syi’ah sebagai bukan Islam / Kafir kemudian memfitnah ulama Sunni seperti KH Said Aqil Siradj, KH Quraisy Shihab, Habib Rizieq Syihab, dsb sebagai Syi’ah. Artinya ulama Sunni tsb adalah kafir / murtad dan harus dibunuh. Mudah sekali bagi Wahabi memfitnah Muslim Sunni yang tidak setuju bahwa semua Syi’ah itu sesat / kafir sebagai Syi’ah Taqiyah padahal lebih dari 500 ulama dari seluruh dunia pada Risalah Amman (www.ammanmessage.com) berpendapat Syi’ah itu sebagai bagian dari Islam sebagaimana Sunni.

Topographic Najd and Iraq Map

Ini hadits2nya:

Ibnu Umar berkata, “Nabi berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam dan Yaman kami.’ Mereka berkata, Terhadap Najd kami.’ Beliau berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah Syam dan Yaman kami.’ Mereka berkata, ‘Dan Najd kami.’ Beliau berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam. Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Yaman.’ Maka, saya mengira beliau bersabda (Najd) pada kali yang ketiga, ‘Di sana (Najd) terdapat kegoncangan-kegoncangan (gempa bumi), fitnah-fitnah, dan di sana pula munculnya tanduk setan.’” [HR Bukhari]

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda sambil menghadap ke arah timur: Ketahuilah, sesungguhnya fitnah akan terjadi di sana! Ketahuilah, sesungguhnya fitnah akan terjadi di sana. Yaitu tempat muncul tanduk setan. (Shahih Muslim No.5167)

Dari ‘Abdullah bin Umar yang berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan shalat fajar kemudian mengucapkan salam dan menghadap kearah matahari terbit seraya bersabda “fitnah datang dari sini, fitnah datang dari sini dari arah munculnya tanduk setan” [Musnad Ahmad 2/72 no 5410 dengan sanad shahih]

Selain Najd tempat kelahiran pendiri Wahabi, Muhammad bin Abdul Wahhab, Nabi juga menjelaskan bahwa dari suku Bani Tamim akan muncul kaum Khawarij / Pengikut Dajjal. Bani Tamim adalah sukunya Muhammad bin Abdul Wahhab:

Telah bercerita kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu’aib dari Az Zuhriy berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin ‘Abdur Rahman bahwa Abu Sa’id Al Khudriy ra berkata; Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW yang sedang membagi-bagikan pembagian (harta), datang Dzul Khuwaishirah, seorang laki-laki dari Bani Tamim, lalu berkata; Wahai Rasulullah, tolong engkau berlaku adil. Maka beliau berkata: Celaka kamu!. Siapa yang bisa berbuat adil kalau aku saja tidak bisa berbuat adil. Sungguh kamu telah mengalami keburukan dan kerugian jika aku tidak berbuat adil.
Kemudian ‘Umar berkata; Wahai Rasulullah, izinkan aku untuk memenggal batang lehernya!. Beliau berkata: Biarkanlah dia. Karena dia nanti akan memiliki teman-teman yang salah seorang dari kalian memandang remeh shalatnya dibanding shalat mereka, puasanya dibanding puasa mereka. Mereka membaca Al Qur’an namun tidak sampai ke tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama seperti melesetnya anak panah dari sasaran (hewan buruan). (HR Bukhari 3341)

Dari Aisyah yang berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menetapkan miqat bagi penduduk Madinah di Dzul Hulaifah, bagi penduduk Syam dan Mesir di Juhfah, bagi penduduk Iraq di Dzatu ‘Irq, bagi penduduk Najd di Qarn dan bagi penduduk Yaman di Yalamlam (Shahih Sunan Nasa’i no 2656)

Dari Abu Ayyub Al Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian mendatangi jamban, maka janganlah kalian menghadap kiblat dan membelakanginya. Akan tetapi, hadaplah ke arah timur atau barat.” Abu Ayyub mengatakan, “Dulu kami pernah tinggal di Syam. Kami mendapati jamban kami dibangun menghadap ke arah kiblat. Kami pun mengubah arah tempat tersebut dan kami memohon ampun pada Allah Ta’ala.” (HR. Bukhari no. 394 dan Muslim no. 264).

Hadits di atas cukup jelas. Harus kita pahami. Jangan cuma di kerongkongan saja. Kaum Wahabi tidak mau taat pada jumhur ulama dgn dalih sesuai Al Qur’an dan Hadits. Sebaliknya mereka taqlid buta pada syekh2 mereka sehingga hadits yang demikian jelas pun masih saja diputar-balikkan dan mereka manut saja.

Mudah2an kita terhindar dari kaum akhir zaman yang bodoh, meski rajin mengucapkan Al Qur’an dan Hadits, tapi tidak paham dan tidak diamalkan. Cuma di kerongkongan saja.

Rasulullah saw bersabda: ”Nanti pada akhir zaman akan muncul kaum mereka membaca Al-Quran tetapi tidak melebihi kerongkongan, mereka memecah Islam sebagaimana keluarnya anak panah dari busurnya, dan mereka akan terus bermunculan sehingga keluar yang terakhir daripada mereka bersama Dajjal, maka jika kamu berjumpa dengan mereka, maka perangilah sebab mereka itu seburuk-buruk makhluk dan seburuk-buruk khalifah. ” ( Sunan Nasai/4108, Sunan Ahmad/19783 )

Hadis riwayat Ali ra., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Di akhir zaman akan muncul kaum yang muda usia dan lemah akal. Mereka berbicara dengan pembicaraan yang seolah-olah berasal dari manusia yang terbaik. Mereka membaca Alquran, tetapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama, secepat anak panah meluncur dari busur. Apabila kalian bertemu dengan mereka, maka bunuhlah mereka, karena membunuh mereka berpahala di sisi Allah pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.1771)

“Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang usia mereka masih muda, dan bodoh, mereka mengatakan sebaik‑baiknya perkataan manusia, membaca Al Qur’an tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka. Mereka keluar dari din (agama Islam) sebagaimana anak panah keluar dan busurnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca selengkapnya di: https://kabarislamia.com/2012/01/16/najd-tempat-khawarijfitnah-di-najd-atau-di-iraq/

Wahabi Berdasarkan Al Qur’an dan Hadits https://kabarislamia.com/2015/03/01/wahabi-berdasarkan-al-quran-dan-hadits/

Iklan

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: