Al Qur’an itu memang baru bermanfaat jika DIAMALKAN.
Kalau cuma dihafal, ya seperti di bawah ini…
Menghafal Al Qur’an bagus. Itu satu kelebihan. Tapi harus juga diamalkan semampunya agar tidak senasib dengan Khawarij Abdurrahman bin Muljam yang membunuh Ali bin Abi Thalib dan Snouck Hurgronje Bapak Orientalis Imperials.
Abdurrahman bin Muljam, Khawarij yang membunuh Khalifah Ali ternyata selain rajin Sholat Malam dan Puasa juga seorang Hafiz Al Qur’an. Namun Hafal Al Qur’an jika tidak diimbangi dengan pemahaman dan pengamalan, akhirnya malah sesat. Mengkafirkan dan membunuh sesama Muslim.
Ketika Wasir bin A’to (seorang Muslim) ketemu orang-orang Khawarij, beliau terpaksa mengaku sebagai orang Nasrani agar selamat dari pedang kaum tsb. Sebagai Ahli Kitab, dia dihormati oleh Khawarij tersebut karena Al Qur’an mengajarkan seperti itu.
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya diantara ummatku ada orang-orang yang membaca Alquran tapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. Sungguh, jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. (Shahih Muslim No.1762)
“Akan keluar suatu kaum dari umatku, mereka membaca Alquran, bacaan kamu dibandingkan dengan bacaan mereka tidak ada apa-apanya, demikian pula shalat dan puasa kamu dibandingkan dengan shalat dan puasa mereka tidak ada apa-apanya. Mereka membaca Alquran dan mengiranya sebagai pembela mereka, padahal ia adalah hujjah yang menghancurkan alasan mereka. Shalat mereka tidak sampai ke tenggorokan, mereka lepas dari Islam sebagaimana melesatnya anak panah dari busurnya.” (HR. Abu Dawud)
Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kamu adalah seseorang yang telah membaca (menghafal) al-Qur’ân, sehingga ketika telah tampak kebagusannya terhadap al-Qur’ân dan dia menjadi pembela Islam, dia terlepas dari al-Qur’ân, membuangnya di belakang punggungnya, dan menyerang tetangganya dengan pedang dan menuduhnya musyrik”. Aku (Hudzaifah) bertanya, “Wahai nabi Allâh, siapakah yang lebih pantas disebut musyrik, penuduh atau yang dituduh?”. Beliau menjawab, “Penuduhnya”. (HR. Bukhâri dalam at-Târîkh, Abu Ya’la, Ibnu Hibbân dan al-Bazzâr. Disahihkan oleh Albani dalam ash-Shahîhah, no. 3201).
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/01/19/ciri-khawarij-tak-mengamalkan-al-quran-dan-membunuh-muslim/
“Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.” [Ar Ra’d 29]
“Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka. Ucapan penghormatan mereka dalam syurga itu ialah “salaam” [Ibrahim 23]
“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat?” [QS. Ash-Shaff : 2].
“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?” [QS. Al-Baqarah : 44].
Dosa orang yang melakukan kejahatan padahal dia tahu itu 2 kali lipat lebih besar daripada orang yang melakukan dosa karena tidak tahu/jahil:
Dari Abu Zaid yaitu Usamah bin Zaid bin Haritsah ra, katanya: “Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: “Akan didatangkan seorang lelaki pada hari kiamat, kemudian ia dilemparkan ke dalam neraka, lalu keluarlah isi perutnya -usus-ususnya-, terus berputarlah orang tadi pada isi perutnya sebagaimana seekor keledai mengelilingi gilingan. Para ahli neraka berkumpul di sekelilingnya lalu bertanya: “Mengapa engkau ini hai Fulan? Bukankah engkau dahulu suka memerintahkan kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran?” Orang tersebut menjawab: “Benar, saya dahulu memerintahkan kepada kebaikan, tetapi saya sendiri tidak melakukannya, dan saya melarang dari kemungkaran, tetapi saya sendiri mengerjakannya.” (Muttafaq ‘alaih)
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2013/03/07/beriman-dan-beramal-saleh/
Ini bukan berarti melarang Hafal Al Qur’an. Tapi menyarankan agar MENGAMALKAN AL QUR’AN. Hafal 30 surat Al Qur’an dan MENGAMALKANNYA lebih baik daripada Hafal 114 surat Al Qur’an, tapi tidak mengamalkan sama sekali atau cuma 1-2 surat saja yang diamalkan. Kita harus membaca habis / khatam Al Qur’an berulang-ulang agar bisa paham dan mengamalkan isinya.
Rais PBNU Prof Dr Said Agil Siradj”
Kalau saya sih tegas, dulu sudah diprediksi oleh Rasulullah ketika Rasulullah membagi rampasan perang dari karonah, Thaif dan Hunai, karena kelihatannya tidak adil, ada yang dikasih 100 onta, ada yang 50 onta, ada yang tidak dikasih, ada orang yang mendatangi nabi sambil mengangkat telunjuknya “Muhammad, bagi-bagi yang adil!”
Nabi mengatakan apa yang saya lakukan itu perintah Allah, bukan kehendak saya, setelah orang itu pergi, nabi mengatakan, akan ada nanti kelompok dari umat saya, yang hafal Quran, baca Quran tidak melewati tenggorokannya. Artinya pemahamannya sangat mendasar, mereka itu hum syaro khalki sejelek-jeleknya manusia dan binatang. Orangnya ini, padahal dia ini orangnya ahli ibadah hafal Quran.
Maka yang membunuh Sayyidina Ali itu juga orangnya Abdurrahman bin Muljam itu orangnya Qoimullaili wa soimunnahaar waqoimulqur’an, tiap hari puasa, hafal qur’an, itulah pembunuh Sayyiddina Ali, kalau dangkal dalam memahami ilmu Al Qur’an nanti akan jadi khawarij yang mudah meng-kafirkan orang yang tidak sepaham. Bahkan ada lagi yang lebih ekstrim kelompok Nadhazahat, orang yang meragukan kekufurannya Ali itu kafir juga, Ketika Wasir bin A’to Mutazilah ketemu mereka, ketika tidak disangka-sangka ketemu dengan orang Khawarij, malah Wasir bin A’to mengaku orang Kristen, kami ini adalah ahlil kitab, dihormati sekali karena di Quran kita harus menghormati ahli kitab
Pembunuh Khalifah Ali, Abdurrahman bin Muljam Al Muradi ternyata bukan ahli maksiat seperti pemabuk, penjudi, atau preman. Tapi justru dikenal sebagai Ahli Ibadah, sholat, puasa, dan penghafal Al Qur’an 30 juz. Justru karena itulah dia akhirnya jadi sombong dan merasa menjadi wakil Tuhan yang menetapkan apakah seorang Muslim itu kafir dan harus dibunuh. Bahkan orang seperti Khalifah Ali sekali pun.
Profil pembunuh Khalifah Ali bin Abi Thalib
Khawarij memiliki sekian sifat sebagaimana Rasulullah sabdakan, yang seluruhnya ada pada diri Ibnu Muljam. Di antaranya, mereka adalah kaum yang banyak membaca Al-Qur’an tetapi tidak memahami apa yang dibaca. Bahkan memahaminya dengan pemahaman yang menyimpang dari kebenaran, bacaannya hanya sekadar melewati kerongkongan. Di antara sifat Khawarij, mereka biarkan para penyembah berhala dan mengkafirkan serta memerangi ahlul Islam. Cukuplah sebagai bukti hal ini, mereka memerangi para shahabat generasi terbaik dari umat ini.
http://asysyariah.com/manusia-paling-celaka-adalah-pembunuhmu-wahai-ali.html
SIAPAKAH ABDUR-RAHMAN BIN MULJAM PEMBUNUH ALI BIN ABI THALIB?
Abdur-Rahman bin Muljam ini dikenal sebagai ahli ibadah, gemar berpuasa saat siang hari dan menjalankan shalat malam. Namun, pemahamannya tentang agama kurang menguasai.
Meski demikian, ia mendapat gelar al-Muqri. Dia mengajarkan Al-Qur’an kepada orang lain. Tentang kemampuannya ini, Khalifah Umar bin al Khaththab sendiri mengakuinya. Dia pun pernah dikirim Khalifah Umar ke Mesir untuk memberi pengajaran Al-Qur’an di sana, untuk memenuhi permintaan Gubernur Mesir, Amr bin al-Aash, karena mereka sedang membutuhkan seorang qâri.
http://viosixwey.blogspot.com/2013/04/siapakah-abdur-rahman-bin-muljam_4621.html
Snouck Hurgronje; Bapak Orientalis Imperialis yang Hafal Al Quran
Untuk memperdalam pengetahuan tentang Islam dan bahasa Arab, pada 1884 Snouck pergi ke Mekah. Di hadapan para ulama, ia menyatakan masuk Islam dan memakai nama Abdul Ghaffar. Ia mengadakan hubungan langsung dengan para pelajar dan ulama yang berasal dari Hindia Belanda. Pengetahuannya tentang Islam memang cukup luas. Ia sangat menguasai bahasa Arab, bahkan juga hapal Al-Qur’an. Kelak ketika bertugas di Hindia Belanda, banyak pribumi muslim memberinya gelar Syaikhul Islam Tanah Jawi karena terkagum dengan ilmunya dan menyangkanya benar-benar sebagai muslim. Padahal, menurut P. Sj. Van Koningsveld, keislaman Snouck Hurgronje hanyalah tipu muslihat.
Filed under: Islam |
Reblogged this on Quthub Blog.
kok bisa yah? biasanya yg hapal alquran hatinya bersih klo gk bersih maka akan lupa,, ini beerita bener gk sih
Ya bisa saja. Abdurrahman bin Muljam Khawarij yg membunuh Ali bin Abi Thalib adalah contohnya.
“Akan keluar suatu kaum dari umatku, mereka membaca Alquran, bacaan kamu dibandingkan dengan bacaan mereka tidak ada apa-apanya, demikian pula shalat dan puasa kamu dibandingkan dengan shalat dan puasa mereka tidak ada apa-apanya. Mereka membaca Alquran dan mengiranya sebagai pembela mereka, padahal ia adalah hujjah yang menghancurkan alasan mereka. Shalat mereka tidak sampai ke tenggorokan, mereka lepas dari Islam sebagaimana melesatnya anak panah dari busurnya.” (HR. Abu Dawud)
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/01/19/ciri-khawarij-tak-mengamalkan-al-quran-dan-membunuh-muslim/
Silahkan baca:
http://asysyariah.com/manusia-paling-celaka-adalah-pembunuhmu-wahai-ali.html
http://www.sarkub.com/2013/ucapan-kh-said-aqil-dipelintir-oleh-arrahmah-dan-voa-islam/
http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,5-id,7455-lang,id-c,halaqoh-t,Bagi+NU++Paham+Kebangasaan+adalah+Prinsip-.phpx
Menghafal Al Qur’an itu bagus. Tapi jangan bangga apalagi Riya’.
Kalau kita bisa mengamalkan Al Qur’an baru kita bisa bersyukur kepada Allah. Sebab yang penting itu IMAN dan AMAL.
masalahnya,pengamalan yang benar itu yang bgaimana ,,,,,,,
ayat-ayat Allah memang terbukti kebenarannya 🙂 , kalian tahu kalo ada aplikasi pencari lafaz Alquran menggunakan huruf latin? meskipun panjang pendek dsb tidak tepat asal pengucapan benar dalam tuliasan bisa ketemu looh 😀 silahkan coba http://apps.cs.ipb.ac.id/lafzi/web/